Ayah
oleh: Broery
Marantika
Dimana….akan
ku cari
Aku
menangis seorang diri
Hatiku
ingin slalu bertemu
Untukmu
aku bernyanyi
Untuk
ayah tercinta, aku ingin bernyanyi
Walau
air mata di pipiku….
Ayah
dengarkanlah, aku ingin berjumpa
Walau
hanya dalam mimpi…..
0
komentar
Posted in
Label:
My Galery
“Dibalik Hujan selalu ada Pelangi Kecil yang tak sabar untuk
keluar dari persembunyiannya. Seperti Aku yang selalu ingin menulis dibalik
keraguan dan ketakutan untuk merahasiakannya pada dunia”.
Entah
harus memulai dari mana tulisan yang kubuat ini, karena pada saat memulai
menuliskan kata “ayah” seluruh memori tentang aku dengan ayah selama 20 tahun
berkecambuk dipikiranku dan hampir tak sanggup ku bendung air mata.
Yah...
inilah bulan suci Ramadhan pertamaku tanpa ayah tercinta. Saat bulan suci Ramadhan
seperti ini, rasa haruku seperti berlomba – lomba dan berloncatan dari tubuh.
Hah... Ya Allah.. aku rindu Ramadhan ku bersama ayah, dimana semuanya begitu
indah dan spesial sekali.
Tahun pertama
puasa tanpa ayah agak menyayatkan hati. Ada yang hilang, sahur pun terasa
kurang. Ya, kurang satu orang. Sungguh sayu berbuka hanya di temani ibu dan
abang tanpa ayah di sisi. Terbayang-bayang lagi ayah duduk disitu sewaktu
berbuka puasa dulu. Semua itu masih segar dalam fikiranku...