1. Guru sebagai Komunikator.
Dilihat dari peran guru di dalam kelas,
mereka berperan sebagai seorang komunikator, mengkomunikasikan materi pelajaran
dalam bentuk verbal dan non-verbal. Pesan dalam bentuk verbal tersebut
dirancang untuk disajikan dalam beberapa kali pertemuan, dan diterapkan sesuai
dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, media, dan dalam
alokasi waktu yang sesuai dengan beban dan muatan materi.
Komunikasi materi pelajaran tidak
terbatas di dalam kelas semata tetapi dirancang untuk luar kelas, berupa tugas
yang terkontrol dan terukur, baik materi teoritis dan praktis, sehingga materi
pelajaran yang disajikan lebih komunikatif. Di dalam kelas guru menjelaskan,
siswa bertanya, menyimak, sebaliknya guru mendapatkan informasi dari para
siswanya, dan menjawab pertanyaan siswa serta mencari solusi bersama-sama,
kedua belah pihak (komunikator-komunikan) aktif, dan peran yang lebih dominan
terletak pada siswa atau siswa yang lebih aktif. Pada akhir dari penyajian
materi, guru melakukan evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa terhadap materi
yang telah dikomunikasikan.
Komunikasi pembelajaran dapat dilakukan
dalam komunikasi interpersonal dan kelompok kecil. Komunikasi interpersonal dilakukan
secara berhadapan muka (face to face), tidak terdapat kesatuan pendapat
para ahli tentang itu, yang berprinsip adanya interaksi, komunikator dan
komunikan dapat berpartisipasi, dapat melihat, mendengar, tertawa satu sama
lain, maka di sini pesan non-verbal berupa perilaku mempunyai pengaruh yang
amat penting, dan secara langsung dapat memberi umpan baik sengaja ataupun
tidak sengaja. Isi komunikasi bersifat spontan; interupsi dapat dilakukan
setaip saat. Jadi pesan dari materi pelajaran yang telah di rancang sedemikian
rupa mendapat pengayaan secara tidak sengaja dari sifat komunikasi
interpersonal, dan proses pembelajaran lebih rilek, nyaman dan menyenangkan.
Komuniksai kelompok kecil berbeda dengan
komunikasi interpersonal, di mana komunikasi interpersonal tidak ada kesatuan
mengenai berapa jumlah individu yang ikut berpartisipasi, sedangkan komunikasi
kelompok kecil diikuti oleh 5 sampai 7 peserta. Komunikasi kelompok kecil
secara psikologis lebih rumit, kerumitannya terletak pada komunikasi, tatkala
sesorang melakukan atau mengarahkan komunikasi pada lawan bicara, yang telah
terabaikan. Jika komunikasi terjadi satu orang dengan orang lain berarti
komunikasi tersebut menghasilkan satu hubungan, sementara kelompok kecil yang
terdiri dari tiga orang, maka komunikasi itu menciotakan enam kemungkinan
hubungan antara individu : a-b, b-c, a-c, ab-c, ac-b, bc-a. Maka komunikasi
kelompok kecil dibutuhkan seorang pemimpin untuk mengatasi kebekuan, keruwetan
hubungan secara psikologi untuk berkomunikasi, berarti dalam komunikasi
pembelajaran, guru bertindak sebagai pimpinan yang akan mengatur arus
komunikasi.
2. Guru sebagai fasilitator.
Guru sebagai fasilitator memiliki peran
memfasilitasi siswa-siswa untuk belajar secara maksimal dengan mempergunakan
berbagai strategi, metode, media, dan sumber belajar. Dalam proses pembelajaran
siswa sebagai titik sentral, siswa yang lebih aktif, mencari dan memecah
permasalahan belajar, dan guru membantu kesulitan siswa yang mendapat kendala,
kesulitan dalam memahami, dan memecah permasalahan.
Belajar dapat dilakukan di dalam dan di
luar kelas. Belajar di luar kelas tidak kalah pentingnya dengan belajar dengan
belajar di dalam kelas, guru dapat membawa siswa ke kebun binatang, ke dalam
hutan dalam mata pelajaran Biologi untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan, jenis
binatang, dan lain sebagainya. Demikian juga guru memberi tugas kepada siswa
belajar melalui media dan sumber belajar, mencari jawaban dari soal, atau
memecah pemersalahan yang diberikan oleh guru dengan mempergunakan buku-buku,
kamus yang banyak terdapat di perpustakaan, serta siswa mendengarkan siaran
radio dan mencatat isi berita yang dia dengarkan. Belajar yang seperti ini akan
lebih bermakna bagi siswa, Ausubel (1969). Siswa dapat mengaitkan informasi dan
menghubungkan teori yang diterima di dalam kelas dengan kenyataan di lapangan.