twitter


Teduhnya sore ini hampir menampakkan kemuning senjanya,,
mengaburkan lamunan yang sesekali menciptakan kebisuan,,
ada segurat bayangan tua dibenakku,
mengintaiku seolah ingin menghancurkan puing-puing lamunan itu,,
sebuah bayangan klise tersenyum dengan kerut di pipinya,,
0h Tuhan,,
senyum itu adalah senyum yang dulu biasa ku lihat setiap saat,,
senyum yang slalu bisa ku miliki,,
dan senyum dari seseorang yang selalu mampu buat hati ini bergetar..
ayah,,
aku tau,, kau datang untuk menjengukku...
Memastikan keadaanqu..
Meskipun hadirmu hanya dalam bentuk klise,,
tapi aqu tetap merasa kau nyata...

Kuraba tanganmu yang kasar dan kutemukan disana sabar
kuseka wajahmu yang lusuh dan kutemukan disana rapuh
kupapah kau menuju pembaringan bersama keteguhan
kudekap kau dalam dinginnya angin yang menghembus
ayah…
biasanya kau ceritakan kisah kehidupan hingga aku belajar
biasanya kau ceritakan kisah perjuangan hingga aku sungguh-sungguh
biasanya kau ceritakan kisah kasih sayang hingga aku merasakan ketenangan
biasanya kau ceritakan cita-cita dan impian hingga harapanku tak pupus
ayah…
sempat ku tatap matamu yang lelah
sempat ku rangkul bahumu yang tak lagi gagah
sempat ku usap kepalamu yang tanpa kopiah
sempat ku ajak bibirmu agar senyum itu tak tumpah
ayah…
kini aku menunggu
di balik bilik yang tergugu
oleh lukisan mata yang sendu
bersama kalam-Nya yang tak pernah berlalu
ayah…
aku tahu kau akan kuat
menjalani ini semua dengan selamat
dalam do’a penuh munajat
ku genggam tangamu erat
karena ayah….
aku rindu akan kesabaranmu
aku rindu akan ketenanganmu
aku rindu akan kearifanmu
aku rindu akan kasih sayangmu
*f

0 komentar:

Posting Komentar