twitter


BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Media adalah benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca ataupun dibicarakan beserta instrument yang dapat dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar sehingga dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional. Sedangkan metode adalah cara yang dianggap efisien yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan suatu mata pelajaran tertentu kepada siswa, agar tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya dalam proses kegiatan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif. Di dalam proses belajar mengajar diperlukan suatu metode dan media yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Oleh karena itu, kita penulis ingin membahas metode dan media pembelajaran IPS.
B.     Rumusan Masalah
1.         Apa pengertian media ?
2.         Apa fungsi media ?
3.         Sebutkan macam-macam media dalam pengajaran IPS !
4.         Apa saja teknik memilih media dalam pengajaran IPS ?
5.         Apa pengertian metode mengajar ?
6.         Apa saja kriteria menentukan metode pembelajaran ?
7.         Sebutkan macam-macam metode/pendekatan pembelajaran IPS !

C.  Tujuan
1.         Menjelaskan pengertian media.
2.         Menjelaskan fungsi media.
3.         Menyebutkan macam-macam media dalam pengajaran IPS.
4.         Menjelaskan teknik memilih media dalam pengajaran IPS.
5.         Menjelaskan pengertian metode mengajar.
6.         Menjelaskan kriteria menentukan metode pembelajaran.
7.         Menyebutkan macam-macam metode/pendekatan pembelajaran IPS.

BAB II
PEMBAHASAN
A.      PENGERTIAN MEDIA
Secara  harafiah  kata  “media”  berasal  dari  bahasa  Latin,  yang  merupakan bentuk jamak dari medium yang berarti perantara atau alat (sarana) untuk mencapai sesuatu. Assosistion for Education and Communication Technology (AECT) mendifinisikan  media  adalah  segala  bentuk  yang  dipergunakan  untuk  suatu proses penyaluran informasi.
SedangkaEducation  Assiciation  (NEA) mendefinisikan  media sebagai benda yang dapat dimanipulaksikan,  dilihat, didengar,  dibaca atau dibicarakan beserta  instrume yang  dipergunakan   dengan  baik  dalam  kegiatan   belajar mengajar, sehingga dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional.
Lebih jelas lagi Koyo K dan Zulkarimen Nst. (1983) mendefinisikamedia sebagai berikut: “Media adalah sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan seseorang sehingga dapat mendorong tercapainya proses belajar pada dirinya”.
Dari tiga definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa media merupakan sesuatu yang  bersifat  menyalurkan  pesan  dadapat  merangsang  pikiran,  perasaan,  dan kemauan  siswa,  sehingga  dapat  terjadi  proses  belajar  pada  dirinya.  Penggunaan media secara efektif memungkinkan siswa dapat belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
B.       FUNGSI MEDIA
Fungsi media dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai penyaji stimulus informasi dan sikap, untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi dan untuk mengatur langkah-langkah kemajuan serta memberikan umpan balik.
Menurut Basyaruddin Usman dan H.Asnawir (2002;13-15), penggunaan memiliki nilai-nilai praktis sebagai berikut :
1.    Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan yang dimiliki siswa.
2.    Media dapat mengatasi ruang kelas.
3.    Media memungkinkan adanya interaksi langsung antar siswa dan lingkungan.
4.    Media menghasilkan keseragaman pengamatan.
5.    Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar ,konkrit dan realistis.
6.    Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru.
7.    Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar.
8.    Media dapat memberikan pengalaman integral dari sesuatu yang konkrit sampai kepada sesuatu yang abstrak.

Hal-hal yang harus diperhatikan guru sebelum menggunakan media :
1.    Penggunaan media hendaknya dipandang sebagai bagian yang terintegrasi dengan proses dan sistem mengajar.
2.    Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber dari pada data.
3.    Dalam penggunaan media guru hendaknya memahami benar hirarki dari pada jenis alat dan keguanaannya.

C.      MACAM-MACAM MEDIA DALAM PENGAJARAN IPS
Menurut Oemar Hamalik (1985:63) ada 4 klasifikasi media pengajaran antara lain ;
1.    Alat-alat visual yang dapat di lihat, misalnya filmstrip, transparansi, micro projection, gambar, ilustrasi, chart, grafik, poster, peta dan globe. 
2.    Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar, misal nya transkipsi, electris, radio, rekaman pada tape recorder.
3.    Alat-alat yang dapat di lihat dan di dengar, misal nya film, televisi, benda-benda tiga dimensi yang biasa nya dipertunjukkan ( model, bak pasir, peta elektris, koleksi diorama)
4.    Dramatisasi, bermain peran, sosiodrama, sandiwara boneka, dan sebagai nya.

Disamping itu media pengajaran juga dapat digolongkan atas kategori-kategori:
1)   Berdasar kan atas penggunaan nya, media pengajaran terdiri dari :
a.    Media yang tidak di proyeksikan ( non-projected ) . Terdiri dari : papan tulis, gambar, peta, globe, foto, model (mosck-up ), sketsa, diagram, grafik.
b.    Media yang di proyeksikan ( projected ). Terdiri dari: slide, film strip, Over head projector (OHP, Micro Projection ).
2)   Berdasar kan atas gerak nya.media pengajaran terdiri dari:
a.    Media yang tidak bergerak (still). Terdiri dari: film strip, OHP, micro projector.
b.    Media yang bergerak (motion). Terdiri dari: film loop, TV, Video Tape, dan sebagainya.
3)   Berdasar kan fungsi nya: 
a.    Visual media untuk di lihat
b.    Audio media untuk di dengarkan
c.    Gabungan a dan b misal nya : film media
d.   Print Media 
e.    Display Media seperti: papan tulis
f.     Pengalaman sebenarnya dan tiruan Misalnya : praktikum,permainan,dll.
Jenis-jenis media pengajaran yang dapat di siapkan dan di kembangkan dalam pengajaran IPS antara lain: 
1.    Media yang tidak di proyeksikan.
Jenis media ini tidak memerlukan proyektor ( alat proyeksi ) untuk melihat nya. Media yang tidak di proyeksikan ini dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: gambar diam, bahan-bahan grafis, serta model dan realita ( Mukminan. 2009 :91 )
2.    Media visual yang di proyeksikan.
Media visual yang diproyeksikan adalah jenis media yang terdiri dari dua macam yaitu; media proyeksi yang bergerak dan media proyeksi yang tidak bergerak.
3.    Media. 
Media audio adalah berbagai bentuk atau cara perekaman dan transmisi suara ( manusia dan suara lainnya ) untuk kepentingan tujuan pembelajaran.
4.    Sistem Multimedia
System multimedia adalah kombinasi dari media dasar audio visual dan visual yang di pergunakan untuk tujuan pembelajaran.
D.      TEKNIK PEMILIHAN MEDIA DALAM PENGAJARAN IPS
John Jaromelik mengemukakan hal-hal yang hendak nya di perhatikan oleh guru dalam menentukan pemilihan media, yaitu :
1.    Tujuan instruksional yang akan dicapai
2.    Tingkat usia dan kematangan anak
3.    Kemampuan baca anak
4.    Tingkat kesulitan dan jenis konsep pembelajaran, dan
5.    Keadaan/latar belakang pengetahuan dan pengalaman anak.
Sedangkan menurut A. Kosasih Djahiri dalam buku nya “ Studi Sosial/IPS “ menambahkan lagi beberapa kriteria lain yaitu :
1.    Keadaan dan kemampuan ekonomi guru, sekolah, siswa, serta masyarakat
2.    Keadaan dan kemampuan guru dalam menggunakan media
3.    Tingkat kemanfaatan nya dari pada alat tersebut dalam membandingkan satu dengan lainnya.) (A.kosasih Djahiri. 1978/1979:68 )
Menurut M.Basyiruddin Usman dan H. Asnawir (2002), ada beberapa hal yang harus di perhatikan dalam memilih media , antara lain: tujuan pembelajaran yang ingin di capai, ketepatgunaan, kondisi siswa, ketersediaan perangkat keras ( hardware ) dan perangkat lunak (software ), mutu teknis dan biaya.
Oleh karena itu beberapa pertimbangan yang perlu diperhatiakan dalam memilih media antara lain ;
1.    Media yang di pilih hendak nya selaras dan menunjang tujuan pembelajaranyang telah di tetapkan. Tujuan pembelajaran merupakan komponen utama yang harus di perhatikan dalam memilih media. 
2.    Aspek materi, merupakan hal yang perlu di pertimbangkan dalam memilih media
3.    Kondisi siswa, dari segi subyek belajar, guru harus memperhatikan betul-betul tentang kondisi siswa dalam memilih media
4.    Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan bagi guru untuk mendesain sendiri media yang akan di pergunakan, merupakan hal yang perlu di pertimbangkan oleh guru. Seringkali guru menganggap bahwa suatu media sangat tepat digunakan untuk suatu pokok bahasan/tema tertentu, tetapi di sekolah tersebut tidak di sediakan media yang di perlukan
5.    Media yang dipiih hendak nya dapat menjelaskan apa yang akan di sampaikan kepada siswa secara tepat, dalam arti tujuan yang di tetapkan dapat tercapai secara optimal
6.    Biaya yang di keluar kan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil yang akan di capai.

E.       PENGERTIAN METODE MENGAJAR
Kata metode berasal dari bahasa latin yaitu methodo yang berarti jalan”. Dengan demikian  metode bersangkut  paut dengan pemilihan  jalan, arah atau pola dalam berbuat sesuatu  untuk mencapai  sesuatu tujuan. Sedangkan  mengajar  dapat diartikan  sebagai  suatu prosemembawa  anak didik dari suatu tingkat  kecakapan tertentu ke tingkat kecakapan yang menjadi tujuan pendidikan.
Sehubungan dengan hal tersebut Winarno Surachmad (1976:76), menyatakan bahwa metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suat tujuan.   Sedangkan   mengajar   diartikan   sebaga penciptaa suatu   sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar (T. Raka Joni. 1980:1)
Dengan demikian metode mengajar adalah metode yang dipergunakan  oleh seorang  pengajar  untuk  membawa  anak  didiknya  ke  tujuan  pengajarannya  (E. Kusmana. 1974:1).
Lebih jelas lagi ditegaskan oleh Winarno Surachmad (1961), bahwa metode mengajar adalah cara-cara pelaksanaan proses belajar mengajar, atau bagaimana teknisnya sesuatu bahan pelajaran diberikan kepada murid-murid di sekolah.
Menurut Ida Badariyah  Almatsir  ada  beberapa  faktor  yang  ikut  berperan  dalam  menentukan efektif tidaknya suatu metode mengajar.
1.    Tujuan pengajaran
2.    Bahan pengajaran
3.    Siswa yang belajar
4.    Kemampuan guru yang mengajar
5.    Besarnya jumlah siswa
6.    Alokasi waktu yang tersedia
7.    Fasilitas yang tersedia
8.    Media dan sumber
9.    Situasi pada suatu saat
10.     Sistem evaluasi
Begitu juga Winarno Surahmad (1990:97) mengatakan, bahwa pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
1.    Anak didik
2.    Tujuan
3.    Situasi
4.    Fasilitator
5.    Guru

F.       KRITERIA MENENTUKAN METODE PEMBELAJARAN
Menurut  Cheppy  HC  (tt;80)  ada  empat kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan metode, antara lain:
1.    Tujuan
Tujuan  merupakan  landasan  utama  untuk  menentukan  metode  sesuai  dengan tujuan  yang teladitetapkan
2.    Kebutuhan dan minat anak
Sebagai guru harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan anak untuk menentukan rencana kegiatan pembelajaran.
3.    Cara Penampilan Guru
Guru hendaknya memiliki keterampilan memilih metode, dan memiliki keberanian untuk mencoba berbagai metode sebagai variasi dalam mengajar.
Menurut  Husein  Akhmad,  dkk  (1981;58)  seorang  guru  IPS  dalam memilih metode hendaknya memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1.    Pengajar (guru)
Seorang guru dalam memilih metode hendaknya mempertimbangkan: pengetahuan yang dikuasai, pengalaman mengajar, dan personalitas yang dimiliki.
2.    Siswa
Cara-cara yang dipilih guru hendaknya memperhitungkan lingkungan siswa dari mana ia berasal, tingkat intelektual dan latar belakang siswa, pengalaman praktik siswa serta lingkungan dan budaya siswa.
3.    Tujuan yang akan dicapai
Tujuan yang akan dicapai merupakan pedoman bagi guru dalam memilih bahan yang akan disajikan dan memikirkan metode apa yang paling efektif.
4.    Materi/bahan
Materi itu mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, karenanya menuntut cara mengajar yang serasi dengan materi tersebut.
5.    Waktu
Masalah waktu harus diperhatikan dalam memilih metode antara lain: waktu untuk persiapan, waktu yang tersedia untuk mengajar, waktu yang menunjukkan saat mengajar apakah mengajar pagi hari, siang hari atau sore hari.
6.    Fasilitas yang tersedia
Fasilitas yang tersedia akan menentukan seberapa jauh orang dapat leluasa dalam memilih metode pengajaran.
G.      MACAM-MACAM METODE/PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS
Anita Lie ( 2002 : 4 – 5 ) menyatakan bahwa guru harus menyusun dan melaksanakan kegiatan pembelajaran berdasarkan beberapa pokok pemikiran , antara lain :
1.    Pengetahuan ditemukan dibentuk dan dikembangkan oleh siswa.
2.    Siswa membangun pengetahuannya secara aktif
3.    Guru harus berusaha mengembangkan kompetensi dan kemampuan siswa
4.    Pendidikan adalah interaksi pribadi antara para siswa dan interaksi antara guru dan siswa
Dalam uraian berikut akan diberikan penjelasan singkat tentang metode atau penjelasan singkat tentang metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pengajaran IPS,antara lain:
1.    Contectual Teaching and Learning ( CTL )
CTL merupakan konsep belajar mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa.
Karakteristik Pendekatan Pembelajaran CTL
a.    Kerjasama
b.    Menyenagkan
c.    Pembelajaran terintegrasi
d.   Menggunakan berbagai sumber
e.    Siswa aktif, kreatif, dan kritis dan guru harus kreatif
f.     Dinding kelas dan lorong-lorong penuh dengan hasil karya siswa ,misalnya peta,gambar, cerita, puisi.
g.    Laporan kepada orangtua tidak hanya berupa raport ,misalnya hasil karya siswa misalnya laporan / tugas ,karangan .
Unsur-unsur yang terkandung dalam CTL
a.    Konstruktivisme ( Contrufivism )
b.    Menemukan ( Inquiry )
c.    Bertanya ( Questioning )
d.   Masyarakat belajar ( Learning Community )
e.    Permodelan ( Modeling )
f.     Refleksi ( Reflection )
g.    Penilaian yang sebenarnya ( Authentic Assesment )

2.    Cooperative Learning
Cooperative Learning adalah suatu pendekatan pembelajaran yang berisi serangkaian aktivitas yang diorganisasikan,pembelajaran tersebut difokuskan pada pertukaran informasi terstruktur antar siswa dalam kelompok yang bersifat sosial dan pembelajar bertanggung jawab atas tugasnya masing-masing.
Ada 5 prinsip untuk mencapai hasil maksimal dari pembelajaran dengan model Cooperative Learning yang harus dikembangkan anatara lain :
1.    Saling ketergantungan
2.    Tanggung jawab perseorangan
3.    Tatap muka
4.    Komunikasi antar anggota
5.    Evaluasi proses kelompok
Teknik-teknik Pembelajaran Cooprarative Learning :
a.    Teknik Mencari Pasangan
b.    Bertukar Pasangan
c.    Berpikir Berpasangan Berempat
d.    Keliling Kelompok
e.    Jigsaw
3.    Metode Karyawisata
Metode karyawisata adalah kegiatan belajar mengajar dengan mengunjungi obyek sebenarnya yang ada hubungannya dengan pelajaran tertentu ( Suryobroto ; 1986:51). Sedangkan menurut Nursid Sumaatmadja (1980:113) , metode karyawisata dapat dilaksanakan dengan mengadakan kunjungan atau perjalanan yang hanya beberapa jam saja ke tempat atau daerah yang tidak begitu jauh dari sekolah , asalkan maksudnya memenuhi tujuan instruksional tertentu.
Dalam melaksanakan metode karyawisata harus tetap diusahakan mengembangkan minat siswa siswa yang dilibatkan . Dari minat siswa yang tinggi tersebut , kita arahkan mereka untuk mencocokan hal-hal yang mereka peroleh di dalam kelas dengan kenyataan yang di jumpai di masyarakat.
Fungsi metode karyawisata
a.    Mendekatkan dunia sekolah dengan kenyataan
b.    Mempelajari suatu konsep atau teori dengan kenyataan dan sebaliknya
c.    Membekali pengalaman riil pada siswa
Langkah-langkah metode karyawisata
a.    Tahap persiapan
b.    Tahap pelaksanaan karyawisata di lapangan 
c.    Tindak lanjutnya pelaksanaan karyawisata ( setelah kembali ke tempat )

4.    Metode Role Playing ( Bermain Peran )
Role playing adalah salah satu bentuk permainan pendidikan yang dipakai untuk menjelaskan peranan ,sikap,tingkah laku, nilai dan tujuan menghayati perasaan ,sudut pandang dan cara berfikir orang lain ( Husein Achmad . 1981 :80 )
Tujuan dan manfaat Role Playing ( menurut Shaftel )
a.         Agar menghayati sesuatu kejadian atau hal yang sebenarnya dalam realita hidup
b.         Agar memahami apa yang menjadi sebab sesuatu dan akibatnya
c.         Untuk mempertajan indra siswa terhadap sesuatu
d.        Sebagai penyaluran dn pelepasan ketegangan perasaan-perasaan
e.         Sebagai alat mendiagnosa kemampuan siswa
f.          Pembentukan konsep secara mandiri
g.         Menggali peranan daripada seseorang dalam suatu kehidupan
h.         Membina siswa dalam kemampuan memecahkan masalah ,berfikir kritis ,analisis, berkomunikasi ,hidup dalam berkelompok dll.
i.           Melatih anak dalam mengendalikan dan membaharui perasaannya, cara berfikirnya dan perbuataannya. 

Masalah-masalah sosial yang dapat dijajaki dengan metode Role Playing adalah :
a.         Masalah pertentangan antara pribadi-pribadi 
b.         Masalah hubungan antar kelompok
c.         Masalah kemelut pribadi
d.        Masalah masa lampau dan sekarang

5.        Metode Simulasi
Istilah simulasi berasal dari kata “simulate” yang berarti pura-pura, dan simulation yang berarti tiruan atau perbuatan yang hanya pura-pura, Menurut Soli Abimanyu (1980) ,bahwa simulasi adalah tiruan atau perbuatan yang hanya pura-pura saja.
Tujuan Simulasi,menurut Sunaryo (198:113-114)
1.        Untuk melatih keterampilan tertentu ,baik yang bersifat professional maupun bagi kehidupan sehari-hari.
2.        Untung memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip.
3.        Untuk latihan memecahkan masalah.
Manfaat metode simulasi 
1.        Belajar tentang persaingan
2.        Belajar kerjasama
3.        Belajar empati
4.        Belajar tentang system sosial
5.        Belajar konsep 
6.        Belajar menerima hukuman
7.        Belajar berfikir kriti

Prinsip-prinsip simulasi
1.        Simulasi itu dilakukan oleh sekelompok siswa
2.        Semua siswa harus terlibat langsung menurut peran masing-masing
3.        Penentuan topic dapat dibicarakan bersama anatara guru dan siswa
4.        Dalam simulasi hendaknya dapat mencapai tujuan-tujuan yang menyangkut aspek kognitif,aspek afektif dan aspek psikomotor.
5.        Simulasi itu dimaksudkan untuk latihan keterampilan
6.        Simulasi harus dapat digambarkan situasi yang lengkap dan proses yang berturut-turut
7.        Simulasi hendaknya dapat diusahakan terintegrasinya beberapa ilmu.

Langkah-langkah simulasi menurut Mulyono Tjokrodikaryo (tt:22-23)
1.        Orientasi
2.        Latihan
3.        Simulasi ( operasi )
4.        Debriefing ( diskusi )
Dalam simulasi hendaknya guru bersifat sebagai fasilitator .Guru harus membantu siswa mengembangkan pengertian dan penafsirannya terhadap peraturan permainan. Maka dari itu guru berperan sebagai :
1.        Informan
2.        Mengawasi dan mewasiti simulasi
3.        Melatih siswa

Kelebihan dan kelemahan metode simulasi :
Kelebihan :
1.        Aktivitas simulasi menyenangkan siswa ,sehingga siswa terdorong untuk berpartisipasi
2.        Eksperimen dapat berlangsung tanpa lingkungan yang sebenarnya
3.        Mengurangi hal-hal yang terlalu abstrak
4.        Menimbulkan respon positif dari siswa yang lamban , kurang cakap dan motivasinya.
5.        Menimbulkan berfikir kritis siswa
Kelemahan
1.      Simulasi menghendaki banyak imajinasi dari guru dan siswa .
2.      Menghendaki pengelompokan siswa yng fleksibel 
3.      Sering mendapatkan kritikan dari orang tua siswa, karena aktivitasnya melibatkan permainan.

BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Media pembelajaran IPS adalah sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa, yang terjadi pada proses pembelajran IPS.Sedangkan metode pembelajaran IPS merupakan prosedur, langkah-langkah, dan cara yang digunakan pendidik dalam mencapai tujuan pembelajaran IPS. Media dan metode pembelajaran IPS sangat penting sekali dalam kegiatan belajar mengajar , setiap guru wajib mengetahui setiap metode dan media pembelajran tersebut.
B.       Saran
Guru yang baik sebaiknya mengetahui apa saja media dan metode pembelajarannya . 
DAFTAR PUSTAKA

Hidayati, dkk. 2008. Pengembangan Pendidikan IPS di SD. Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

0 komentar:

Posting Komentar